Pages

Senin, 11 Juli 2016

Penerus Satelit LAPAN-A3 Belum Tentu Meluncur dari India

Penerus Satelit LAPAN-A3 Belum Tentu Meluncur dari IndiaKepala LAPAN Thomas Djamaluddin. (CNN Indonesia/Hani Nur Fajrina)
JakartaCNN Indonesia -- Selama ini satelit buatan Indonesia melalui Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) diluncurkan dari India karena belum memiliki roket peluncuran sendiri. India nyatanya bukan satu-satunya opsi 'tebengan' Indonesia.

Satelit A3 hasil kembangan LAPAN bersama Institut Pertanian Bogor (IPB) yang telah berhasil mengangkasa di orbitnya pada Rabu kemarin (22/3) diluncurkan langsung dari India.

Pun begitu dengan satelit terdahulunya, LAPAN-A2 yang lepas landas dari India pada September 2015.

Kepala LAPAN Thomas Djamaluddin mengaku pihaknya sedang dalam tahap pengembangan satelit penerus A3, yakni LAPAN-A4.

Meski ia belum bisa membeberkan kapan target satelit tersebut akan diluncurkan ke luar angkasa, Thomas menuturkan belum tentu ia akan menebeng badan antariksa India.

"Belum tentu pakai roket India lagi untuk satelit A4 nanti," katanya saat ditemui sejumlah awak media di Pusat Teknologi Penerbangan LAPAN di Rumpin, Bogor.

Ia menyambung, "China sudah menawarkan kepada kami agar kami menebeng wahana antariksanya. Namun keputusannya masih dipertimbangkan, masih kami godok. Belum tahu nanti finalnya bagaimana."

Kendati begitu, LAPAN sendiri memiliki misi mengembangkan roket peluncur sendiri agar tidak lagi menebeng negara lain. Misi ini dinamakan Roket Pengorbit Satelit (RPS).
RPS disebut-sebut siap berfungsi pada 2040, namun Thomas tidak berkomentar banyak tentang itu. Ia hanya menjelaskan bahwa LAPAN sedang dalam tahap membangun roket Sonda yang menjadi langkah awal.

Teknologi roket Sonda, menurut Thomas, akan berguna untuk penelitian atmosfer hingga kelembaban suhu.

Namun bukan hal mudah tentunya untuk bisa menguasai teknologi roket. Hal ini diakui Thomas cukup menantang, namun tetap saja bukan mustahil untuk diwujudkan.

"Teknologi roket tentunya lebih sulit daripada satelit. Apalagi seakan ada batasan dari segi penggunaan teknologinya," kisahnya.

Ia menyambung, "Jika kita membeli komponen dari luar (negeri maju), mereka sering mencurigai kita karena takut bahwa pengembangan ini untuk kepentingan persenjataan."

Selebihnya Thomas optimis terhadap misi pengembangan roket dan menyatakan roket Sonda sedang dalam tahap pengembangan dari sisi jangkauan ketinggiannya.

Sekadar diketahui, satelit A3 diluncurkan di Tanah Hindustan pada pukul 9.25 waktu setempat atau sekitar 10.55 WIB pada Rabu (22/6).

Satelit Lapan-A3 ini telah mengangkasa di orbit polar setinggi 500 kilometer. Sebagai catatan Lapan-A3 bukan satu-satunya yang menebeng roket PSLV C-34 milik India.

Roket PSLV-C34 India memboyong 20 satelit sekaligus yang ukurannya kecil. Selain Lapan-A3 dari Indonesia dan satelit Atrosat milik India, 18 lainnya berasal dari Kanada, Jerman, dan Amerika Serikat.


Refrensi :

http://www.cnnindonesia.com/teknologi/20160623105859-199-140340/penerus-satelit-lapan-a3-belum-tentu-meluncur-dari-india/

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar