Pages

Senin, 08 Juni 2015

Konflik didalam Organisasi


Konflik adalah perbedaan pendapat antara anggota satu dengan yang lain akibat kurangnyakomunikasi di dalam organisasi.Konflik Organisasi (organizational conflict) adalah ketidaksesuaian antara dua atau lebih anggota-anggota atau kelompok organisasi yang timbul karena adanya kenyataan bahwa mereka harus membagi sumber daya- sumber daya yang terbatas atau kegiatan-kegiatan kerja dan atau kenyataan bahwa mereka mempunyai perbedaan status, tujuan, nilai dan persepsi.Konflik dapat menimbulkan bermacam-macam dinamika prilaku berorganisasi.

Jenis-jenis konflik:
Berikut ini adalah lima jenis konflik dalam
kehidupan organisasi :
1. Konflik dalam diri individu Konflik terjadi bila pada waktu yang sama seseorang memiliki dua
keinginan yang tidak mungkin dipenuhi sekaligus.
2. Konflik antar individu dalam organisasi yang sama karena pertentengan kepentingan atau
keinginan. Hal ini sering terjadi antara dua orang yang berbeda status, jabatan, bidang kerja
dan lain-lain.
3. Konflik antar individu dan kelompok seringkali berhubungan dengan cara individumenghadapi
tekanan-tekanan untuk mencapai konformitas,yang ditekankan kepada mereka oleh kelompok
kerja mereka.
4. Konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama Konflik ini merupakan tipe konflik yang
banyak terjadi di dalam organisasiorganisasi.Konflik antar lini dan staf,pekerja dan pekerja.
5. Konflik antar organisasi konflik ini biasanya disebut dengan persaingan.

Penyebab Terjadinya Konflik:
1. Suatu situasi dimana tujuan-tujuan tidak sesuai
2. Keberadaan peralatan-peralatan yang tidak cocok atau alokasi-alokasi sumber daya yang
tidak sesuai
3. Suatu masalah yang tidak tepatan status
4. Perbedaan pandangan
5. Adanya aspirasi yang tidak ditampung.

Sebagai contoh saya akan mengambil Konflik yang bersifat Internal/Konflik batin yang terjadi di dalam pengorganisasian:

       Konflik batin adalah suatu keniscayaan. Semua manusia pasti mengalami konflik. Konflik ke dalam yang bersifat pribadi, dikenal dengan istilah konflik batin. Selain tidak menimbulkan friksi dengan manusia lainnya, konflik batin penyelesaiannya relatif lebih mudah. Misalnya, adanya pendapat dan ajuan dari diri kita sendiri yang mungkin terlihat egois/menyangkut masalah pribadi
mengingat kita berada di suatu organisasi yaitu mencapai tujuan bersama bukan tujuan individu
anggota.

Berikut strategi penyelesaiannya:
1. Mengeluarkan dan membicarakan kesulitan .Jika ada satu masalah yang mengganggu anda,
janganlah hal ini disimpan dan disembunyikan.Uraikan kesulitan tersebut pada orang yang anda percaya. dengan demikian orang lain itu bisa ikut membantu anda dengan saran-sarannya dan ikut memecahkan kesulitan itu.
2. Menghindari kesulitan untuk sementara waktu. terutama jika anda menghadapi satu masalah yang berat dan sulit pelik, hindari atau tinggalkan untuk sementara waktu masalah tersebut. Jika anda tetap bersitegang hati hendak mengurus kesukaran dengan rasa yang gelap, maka hal ini akan merupakan satu penghumukan diri sendiri. Dan anda tidak akan mampu menemukan jalan keluar yang baik.
Akan sia-sa sajalah usaha tersebut.
3. Menyalurkan kemarahan . Kemarahan sebagai pola tingkah laku sering membuat anda jadi menyesal dan membuat diri anda jadi ketolol-tololan. Jika anda berhasrat menggempur seseorang dengan satu ledakan serangan kemarahan, cobalah menunda terjadinya ledakan tadi sampai esok hari. Dan pada itu,sibukkanlah diri sendiri. dengan menghapus kemarahan yang sudah hampir meletus, pastilah anda akan lebih mampu dan lebih siap menghadapi kesulitan secara intelegen dan rasional. Sebab, kemarahan-kemarahan hebat yang berlangsung lama, berulang-ulang kembali dan kronis sifatnya itu dapat menyebabkan timbulnya tekanan darah tinggi dan gejala-gejala
neurosa yang gawat.
4. Bersedia menjadi pengalah yang baik . Jika anda sering bertengkar dengan orang lain,selalu keras kepala dan mau menang sendiri,dan selalu mau menentang, ingatlah bahwa tingkah laku tersebut adalah kekanak-kanakan.Berpeganglah teguh pada pendirian sendiri, jika sekiranya anda yakin berdiri di pihak yang benar,akan tetapi berlakulah selalu tenang. Dan bersedia mengaku salah, jika pendirian anda ternyata kemudian memang salah. Sungguhpun jika anda benar-benar ada di pihak yang benar,adalah lebih mudah bagi anda sekiranya anda kadangkala bersedia mengalah. Jika anda ikhlas berbuat sedemikian ini, maka anda akan mengalami bahwa lawan juga akan bersedia mengalah pada saat lain. hasilnya ialah: 
(a)Anda terbebas dari tekanan batin dan konflik,
(b) Anda akan menemukan cara penyelesaian internal dan eksternal yang praktis. 
(c) Jugaakan mendapatkan kepuasan dan dapat mencapai kematangan pribadi.
5. Berbuat suatu kebaikan untuk orang lain dan memupuk sosialitas/ kesosialan. Jika anda terlalu sibuk dengan diri sendiri atau terlalu terlibat dalam kesulitan-kesulitan sendiri,cobalah berbuat sesuatu demi kebaikan dan kebahagiaan orang lain. Hal ini akan menumbuhkan rasa harga diri, rasa
berpartisipasi idalam masyarakat dan bisa memebrikan arti atau satu nilai hidup kepada anda. Jiug memberikan rasa kepuasan dan keindahan karena anda merasa berguna.
6. Menyelesaikan satu tugas dalam satu saat .bagi anda yang selalu menanggung banyak kecemasan, dan dalam keadaan stress, suatu tugas yang ringan dan biasapun akan merupakan beban yang berat baginya. Jika terjadi demikian, pilihlah satu tugas/ pekerjaan yang harus diselesaikan paling dahulu dengan mengesampingkan hal-hal lain atau tugas-tugas lain. Jika anda dapat menyelesaikan kesukaran yang pertama ini, maka kesulitan-kesulitan yang lain dengan mudah dapat diatasi. Jika anda merasa tidak mampu memecahkan satu persoalan, maka bertanyalah pada diri sendiri, apakah anda tidak terlalu ambisius, tidak menganggap harga diri sendiri terlalu tinggi dan terlampau terlampau penting, sehingga melebih- lebihkan kemampuan diri sendiri. Dan apakah anda tidak terlalu banyak menuntut pada hal-halyang sulit dicapai.
7. Jangan menganggap diri terlalu super .Curahkan segenap kemampuan anda dalam suatu usaha. Tapi jangan hendaknya anda membebani diri sendiri dengan satu tugas dan cita-cita yang sekiranya tidak akan sanggup anda capai. Dan janganlah percaya bahwa anda akan bisa mencapai satu kesempurnaan. Sebab kesempurnaan sejati itu hanya ada pada Tuhan.
8. Menerima segala kritik dengan dada lapang .Ada orang yang terlalu banyak mengharap dari
orang lain, dia akan merasa sangat kecewa an mengalami frustasi jika ada orang lain yang tidak bisa memuaskan dirinya, terlebih lagi jika orang lain itu tidak sesuai dengan norma/standard ukuran sendiri dan kemauannya. Maka ingatlah bahwa setiap pribadi mempunyai hak untuk berkembang sebagai individu yang unik,otonom, dan bebas. Karena itu janganlah dirinya kita jadikan obyek manipulasi demi kepentingan sendiri. Seorang yang kecewa karena melihat kekurangan orang lain sebenarnya pada intinya dia sangat kecewa pada diri sendiri. Orang yang demikian ini akan mengganggap perlu adanya perbaikan pada orang lain, tetapi menganggap tidak ada faedahnya untuk mengadakan koreksi pada diri sendiri. hal ini menunjukkan ketidakdewasaan pribadinya. karena itu demi peningkatan martabat sendiri, hendaknya kita menerima segala macam kritik dengan lapang
dada demi perkembangan pribadi kita.
9. Memberikan “kemenangan” pada orang lain .Orang yang selalu dalam ketegangan batin,biasanya empunyai semboyan saya harus lebih unggul daripada orang lain dan harus menang, Tidak peduli apakah yang dilakukannya itu perbuatan besar atau pekerjaan yang kecil dan remeh. segala kejadian dianggap sebagai pacuan, yang harus dimenangkan olehnya dimana harus ada seorang yang kalah dan luka-luka. Kompetisi atau persaingan dalam kehidupan itu memang harus ada demi kemajuan dunia. Akan tetapi yang lebih penting ialah adanya unsur kerjasama (yang mutlak harus ada) demi kelangsungan hidup individu dan kehidupan bersama, demi ketententraman dan kebahagiaan insani. Kerjasama merupakan unsur mutlak yang harus ada dalam kehidupan bersama, kalau manusia masih mau mempertahankan hidupnya dan ingin tenteram batinnya. Jika kita bersedia menerima orang
lain sebagai pemenang, hal ini akan memudahkan pengertian diri sendiri. Selanjutnya jika orang lain itu tidak lagi merasa terancam oleh kita sebab ia pernah dimenangkan walaupun sebenarnya ia jatuh terkapar kalah,maka dia juga akan berhenti menjadi ancaman bagi kita (dia akan berhenti mengancam diri kita).
 
Contoh lain adalah konflik antar organisasi:
Pembabatan hutan adat di Kalimantan Tengah
terus berlangsung seperti terjadi di kawasan hutan
Tamanggung Dahiang di Desa Tumbang Dahui,
Kecamatan Katingan Hulu, Kabupaten Katingan
pada bulan awal Nopember 2002. Kejadian ini
sebenarnya telah diketahui oleh seorang tokoh
desa bernama Salin R. Ahad yang kemudian
permasalahan ini dilaporkan ke Polda, Kejaksaan
Tinggi, dan DPRD Propinsi Kalteng yang dianggap
menginjak-injak harga diri masyarakat adat dan
hukum-hukum adat setempat. Kemudian tokoh
desa itu juga mengungkapkan keterlibatan oknum-
oknum BPD (Badan Perwakilan Desa) yang ikut
membekingi dan melakukan pembabatan hutan
adat tersebut.
Kejadian yang hampir sama terjadi pada
pertengahan bulan Juni 2002. 189 warga desa di
wilayah Kecamatan Gunung Purei, Kabupaten
Barito Utara menuntut HPH PT. Indexim dan PT.
Sindo Lumber telah melakukan pembabatan hutan
di kawasan Gunung Lumut. Kawasan hutan lindung
Gunung Lumut di desa Muara Mea itu oleh
masyarakat setempat dijadikan kawasan ritual
sekaligus sebagai hutan adat bagi masyarakat
dayak setempat yang mayoritas pemeluk
Kaharingan. Sebelum kejadian ini telah diadakan
pertemuan antara masyarakat adat dan HPH-HPH
tersebut.
Namun setelah sekian lama ternyata isi
kesepakatan tersebut telah diubah oleh HPH-HPH
itu dan ini terbukti bahwa perwakilan-perwakilan
masyarakat adat dengan tegas menolak dan tidak
mengakui isi dari kesepakatan itu.
Selain itu, konflik yang terjadi antara mayarakat
desa Tumbang Dahui denga perusahaan PT.Indexin
dan PT.Sindo Lumber disebabkan dengan hal-hal
seperti berikut:
1. Masalah tata batas yang tidak jelas dari 2 belah
pihak
2. Pelanggaran adat yang disebabkan perusahaan
tersebut
3. Ketidakadilan aparat hukum dalam
menyelsaikan persoalan
4. Hancurnya penyokong antara masyarakat adat
dan masyarakat hutan akibat rusak dan
sempitnya hutan
5. Tidak ada kontribusi positif pengelola hutan
dengan masyarakat adat dan masyarakat di
sekitar hutan.
6. Perusahaan tidak melibatkan masyarakat adat
dan masyarakat disekitar hutan dalam
pengusahaan hutan.
Seharusnya,aparat keamanan yang bertugas
melindungi masyarakat bisa menindak lanjuti
kedua perusahaan tersebut,karena perusahaan
PT.Indexin dan PT.Sindo Lumber telah melanggar
tentang pengelolaan hutan.Kedua perusahaan
tersebt telah membabat habis hutan di kawasan
gunung lumut tersebut, apalagi hutan tersebut
merupakan hutan lindung. Selain itu aparat
kemanan juga dapat menangkap oknum BPD
tersebut, karena oknum tersebut terlibat langsung
dalam kerjasama dengan kedua perusahaan
tersebut. Oknum ini harusnya menghalangi
tindakan kedua perusahaan tersebut dalam
pembabatan hutan.
Agar menghindari konflik dengan masyarakat
sekitar,perusahaan juga seharusnya bersikap baik
dalam lingkumgan sekitar.Seperti tidak melakukan
pembabatan hutan lindung. Lalu jika melakukan
penebangan pohon di hutan, harus melakukan
reboisasi(penanaman ulang pohon). Hormat
kepada masyarakat sekitar dan adat dan berlaku,
karena masyarakat Kalimantan terkenal dengan
adatnya yang harus di jaga secara turun menurun.
Jika hal itu dilakukan oleh perusahaan, mungkin
tidak ada yang namanya konflik eksetrnal.

Sumber:
http://yokoisvip.blogspot.com/2012/05/contoh-organisasi-yang-sedang-mengalami.html
http://bukunnq.wordpress.com/penyelesaian-konflik-internal-dan-eksternal/
http://safety-ramboyz.blogspot.com/2013/01/konflik-organisasi-dan-penyelesaiannya.html