Pages

Kamis, 02 April 2015

Pengaruh Inflasi Terhadap Pengangguran


Penggaruh Inflasi Terhadap Pengangguran
Inflasi  merupakan keadaan dimana kenaikan harga barang dan atau jasa yang berlaku secara umum dan terus – menerus sehingga mengakibatkan daya beli masyarakat menurun. Inflasi merupakan permasalahan ekonomi  yang sangat melekat pada setiap negara yang ada didunia ini. Pada dasarnya inflasi bukanlah hal yang selalu tidak diharapkan, jika suatu negara dapat ‘mengolah’ inflasi dengan baik maka keuntunganpun juga bisa didapat, sebab inflasi suatu negara dengan tingkat kurang dari 4%  mampu memicu pertumbuhan penawaran agregat, karena kenaikan harga akan mendorong produsen untuk meningkatkan outputnya. Namun jika inflasi dibiarkan begitu saja maka beberapa masalah akan muncul antara lain melambatnya pertumbuhan ekonomi, berkurangny gairah investor dalam menanam modal pada negara tersebut, pendapatan riil yang merosot, kesenjangan distribusi pendapatan dan lain-lain. 
Sedangkan Tingkat inflasi menunjukkan persentase dari perubahan tingkat harga rata-rata tertimbang untuk barang dan jasa dalam perekonomian suatu negara.
Pengangguran adalah suatu kondisi di mana orang tidak dapat bekerja, karena tidak tersedianya lapangan pekerjaan. Masalah ekonomi makro satu inilah yang paling sering dijumpai terutama pada negara berkembang, di Indonesia misalnya. Sehingga tidak diherankan apabila setiap tahunnya negara ini selalu mengalami peningkatan “sumbangan pengangguran”. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya. Adapun secara umum penyebab pengangguran itu terjadi, antara lain karena jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang ada yang mampu menyerapnya.

Dalam jangka pendek, kenaikan tingkat inflasi menunjukkan pertumbuhan perekonomian, namun dalam jangka panjang, tingkat inflasi yang tinggi dapat memberikan dampak yang buruk. Tingginya tingkat inflasi menyebabkan harga barang domestik relatif lebih mahal dibanding dengan harga barang impor.

        Masyarakat terdorong untuk membeli barang impor yang relatif lebih murah. Harga yang lebih mahal menyebabkan turunya daya saing barang domestik di pasar internasional. Hal ini berdampak pada nilai ekspor cenderung turun, sebaliknya nilai impor cenderung naik.
Kurang bersaingnya harga barang jasa domestik menyebabkan rendahnya permintaan terhadap produk dalam negeri. Produksi menjadi dikurangi. Sejumlah pengusaha akan mengurangi produksi. Produksi berkurang akan menyebabkan sejumlah pekerja kehilangan pekerjaan.
       Para ekonomi berpendapat bahwa tingkat inflasi yang terlalu tinggi merupakan indikasi awal memburuknya perekonomian suatu negara. Tingkat inflasi yang tinggi dapat mendorong Bank Sentral menaikkan tingkat bunga. Hal ini menyebabkan terjadinya kontraksi atau pertumbuhan negatif di sektor riil.

Dampak yang lebih jauh adalah pengangguran menjadi semakin tinggi. Dengan demikian, tingkat inflasi dan tingkat pengangguran merupakan dua parameter yang dapat digunakan untuk mengukur baik buruknya kesehatan ekonomi yang dihadapi suatu negara.
  Hubungan antara tingkat inflasi dengan tingkat pengangguran untuk jangka pendek dapat dijelaskan dengan menggunakan Kurva Phillip yang dikemukakan oleh ekonom bernama A.W. Phillips.
Kurva ini digunakan oleh Phillips ketika melakukan pengamatan terhadap korelasi antara pengangguran dengan upah dan inflasi di negara Inggris. Hubungan tingkat inflasi dengan tingkat pengangguran yang merepresentasikan Kurva Phillips dapat dilihat pada gambar di bawah.


Dari Gambar 1 diketahui bahwa tingkat inflasi dan tingkat pengangguran memiliki hubungan yang negatif. Artinya jika tingkat inflasi tinggi, maka pengangguran akan menjadi rendah. Atau sebaliknya, penganggguran akan menjadi tinggi jika perekonomian suatu negara mengalami inflasi yang rendah.
Gambar 1 menunjukkan kurva Phillip untuk negara Amerika Serikat pada kurun waktu dari Januari 2008 sampai dengan Oktober 2009. Karena kedua variabel ekonomi ini memiliki hubungan yang negatif, maka usaha untuk menurunkan tingkat inflasi , dapat menimbulkan peningkatan pengangguran.

Kesimpulan:
            Jadi, tingkat Inflasi berpengaruh terhadap tingkat pertumbuhan perekonomian suatu negara. Apabila tingkat inflasi disuatu negara tinggi maka akan terjadi peningkatan terhadap pengangguran. Karena ketika tingkat inflasi tinggi akan terjadi peningkatan harga barang dan jasa, dampaknyakenaikan biaya produksi akan mendorong perusahaan untuk mengurangi barang dan jasa yang diproduksi untuk mencapai tingkat produksi yang efisien. Dengan pengurangan tingkat produksi akan menyebabkan penggunaan faktor produksi, termaksud tenaga kerja yang digunakan dalam kegiatan produksi akan berkurang. Hal ini akan meningkatkaan pengangguran.
Menurut Teori A.W.Phillips
Menjelaskan bahwa teori Phillips muncul karena pada saat tahun 1929, terjadi depresi ekonomi Amerika Serikat , hal ini berdampak pada kenaikan inflasi yang tinggi dan diikuti denfan pengangguran yang tinggi pula. Dari hasil pengamatan yang dilakukan , ternyata ada hubungan yang erat antara inflasi dengan tingkat pengangguran. Jika inflasi tinggi, pengangguran pun akan rendah.
                               
Sumber :



Tidak ada komentar:

Posting Komentar