Karakteristik
Instruksi Mesin
Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, Karakteristik adalah ciri-ciri khusus atau mempunyai sifat khas
sesuai dengan perwatakan tertentu. Instruksi adalah perintah atau arahan (untuk
melakukan suatu pekerjaan atau melaksanakan suatu tugas). Mesin adalah perkakas
untuk menggerakkan, atau membuat sesuatu yang dijalankan dengan roda-roda dan
digerakkan oleh tenaga manusia atau motor penggerak yang menggunakan bahan
bakar minyak atau tenaga alam.
Jadi, karakteristik-karakteristik
instruksi mesin adalah ciri-ciri khusus atau sifat khas yang dimiliki oleh
instruksi-instruksi atau kode operasi dalam pemrograman komputer. Operasi CPU
ditentukan oleh instruksi-instruksi yang dieksekusinya. Instruksi-instruksi ini
dikenal sebagai intruksi mesin atau instruksi computer. Set fungsi dari
instruksi-instruksi yang berbeda yang dapat di eksekusi oleh CPU dikenal
sebagai set instruksi CPU.
A.Elemen-elemen Instruksi
Mesin
Setiap instruksi harus
terdiri dari informasi yang diperlukan oleh CPU untuk dieksekusi. Gambar
langkah-langkah yang terdapat dalam eksekusi instruksi dan bentuk elemen-elemen
instruksi mesin, adalah sebagai berikut:
1. Kode
Operasi:
menentukan operasi-operasi yang akan dilakukan (misalnya: ADD,I/O). Operasi itu
dispesifilan oleh sebuah kode biner, dikenal sebagai kode operasi.
2. Acuan
Operand Sumber: Operasi dapat melibatkan satu atau
lebih operand sumber, dengan kata lain, operand adalah input bagi operasi.
3. Acuan
Operand Hasil: Operasi dapat menghasilkan sebuah
hasil.
4. Acuan
Instruksi Berikutnya: Elemen ini memberitahukan CPU posisi
instruksi berikutnya yang harus diambil setelah menyelesaikan eksekusi suatu
instruksi. Instuksi berikutnya yang akan diambil berada di memori utama atau
pada system memori virtual, akan berada baik di dalam memori utama atau memori
sekunder. Umumnya, instruksi yang akan segera diambil selanjutnya, berada
setelah instruksi saat itu. Ketika acuan eksplisit dibutuhkan, maka alamat
memori utama atau alamat memori virtual harus disiapkan. Operand sumber dan
hasil dapat berada di salah satu dari ketiga daerah berikut ini:
·
Memori
Utama atau Memori Virtual: Dengan adanya acuan instruksi
berikutnya, maka alamat memori utama atau memori virtual harus diketahui.
·
Register
CPU:
Dengan suatu pengecualian yang jarang terjadi, CPU terdiri dari sebuah register
atau lebih yang dapat diacu oleh instruksi-instruksi mesin. Bila hanya terdapat
sebuah register saja, maka acuan ke instruksi tersebut dapat berbentuk
implicit. Sedangkan jika terdapat lebih dari satu register, maka setiap
register diberi nomor yang unik, dan instruksi harus terdiri dari nomor
register yang dimaksud.
·
Perangkat
I/O:
Instruksi harus menspesifikan modul I/O dan perangkat yang diperlukan oleh
operasi. Jika digunakan I/O memori terpetakan, maka perangkat ini merupakan
memori utama atau memori virtual.
B.
Representasi Instruksi
Di dalam computer,
instruksi dipresentasikan oleh sehimpunan bit. Himpunan bit ini dibagi menjadi
beberapa bidang, dengan bidang-bidang ini berkaitan dengan elemen-elemen yang
akan memuat instruksi. Layout instruksi ini dikenal sebagai bentuk instruksi. Contoh
yang sederhana ditunjukkan pada gambar. Pada sebagian besar set instruksi,
dapat digunakan lebih dari satu bentuk. Selama berlangsungnya eksekusi
instruksi, instruksi dibaca ke dalam register instruksi yang terdapat dalam
CPU. Untuk melakukan operasi yang diperlukan, CPU harus dapat mengeluarkan data
dari berbagai bidang instruksi. Opcode direpresentasikan dengan
singkatan-singkatan, yang disebut mnemorik, yang mengindikasikan operasi,
contohnya adalah:
-ADD Add (Menambahkan)
-SUB Substract (Pengurangan)
-MPY Multiply (Perkalian)
-DIV Divide (Pembagian)
-LOAD Muatkan data data dari memori
-STOR Simpan data ke memori
Operand-operand juga
direpresentasikan secara simbolik. Misalnya instruksi ADD R,Y Berarti tambahkan
niali yang terdapat pada lokasi Y ke isi register R. Dalam contoh ini, Y
berkaitan dengan alamat lokasi di dalam memori, dan R berkaitan dengan register
tertentu. Perlu dicatat bahwa operasi dilakukan terhadap isi alamat, bukan
terhadap alamatnya.
Sehingga adalah mungkin
untuk menuliskan program bahasa mesin dalam bentuk simbolik. Setiap opcode
simbolik memiliki representasi biner yang tetap, dan pemrograman dapat
menetapkan masing-masing operand simbolik. Misalnya, pemrograman dapat
memulainya dengan definisi-definisi:
-X=523
-Y=514
dan seterusnya. Sebuah
program yang sederhana akan menerima input simbol ini, kemudian mengkonversiakn
opcode dan acuan operand menjadi bentuk biner, dan akhirnya membentuk instruksi
mesin biner.
C.
Jenis-Jenis Instruksi
Sebuah instuksi yang dapat
diekspresikan dalam bahasa BASIC atau FORTRAN. X = X+Y Pernyataan ini
menginstruksiakna komputer untuk menambahkan nilai yang tersimpan di Y ke nilai
yang tersimpan di X dan menyimpan hasilnya di X. Variabel X dan Y berkorespondensi
dengan lokasi 513 dan 514. Jika kita mengasumsikan set instruksi mesin yang
sederhana, maka operasi ini dapat dilakukan dengan tiga buah instruksi:
1. Muatkan sebuah register dengan isi
lokasi memori 513
2. Tambahkan isi lokasi memori ke
register
3. Simpan isi register di lokasi memori
513
Suatu komputer harus
memiliki set instruksi yang memungkinkan pengguna untuk memformulasikan
pengolahan data atau dengan memperhatikan kemampuan pemrograman bahasa tingkat
tinggi. Agar dapat dieksekusi, setiap program yang ditulis dalam bahasa program
tingkat tinggi harus diterjemahkan ke dalam bahasa mesin. Jadi, set instruksi
mesin harus dapat mengekspresikan setiap instruksi bahas atingkat tinggi.
Adapun Jenis-jenis instrusi sebagai
berikut:
- Pengolahan Data : Instrusi-instruksi
aritmatika dan logika
- Penyimpanan Data :
Instriksi-instruksi memori
- Perpindahan Data : Instruksi I/O
- Kontrol : Instruksi pemeriksaan dan
percabangan
D.
Jumlah Alamat
Salah satu cara tradisional
dalam menjelaskan arsitektur prosesor adalah dengan memakai jumlah alamat yang
terdapat pada masing-masing instruksi. Instruksi aritmatika dan logika
memerlukan operand yang berjumlah banyak. Secara virtual, seluruh operasi
eritmatika dan logika merupakan uner/unary (satu operand) atau biner (dua
operand). Dengan demikian, memerlukan maksimum dua alamat untuk acuan operand.
Hasil sebuah operasi akan memerlukan alamat ketiga.
Dengan demikian, instruksi
perlu memiliki empat buah acuan alamat: dua buah operand, sebuah hasil operasi,
dan sebuah alamat instruksi berikutnya. Sebagian besar CPU merupakan variasi
satu, dua, atau tiga alamat dengan alamat instruksi berikutnya merupakan
implisit (diperoleh dari pencacah program). Format tiga alamat tidak umum
digunakan, karena instruksi-instruksi tersebut memerlukan bentuk instruksi yang
lebih relatif lebih panjang untuk menampung acuan-acuan tiga alamat. Sedangkan
bentuk dua alamat mengurangi kebuatuahan ruang akan tetapi menimbulkan
kesulitan. Instruksi yang lebih sederhana adalah instruksi satu alamat. Agar
alamat ini dapat berfungsi, alamat perlu diimplisitkan.
E.
Rancangan Set Instruksi
Salah satu hal yang paling
menarik tentang rancangan komputer adalah rancangan set instruksi. Karena
rancangan ini mempengaruhi banak aspek sistem komputer, maka rancangan set
instruksi sangat kompleks. Set instruksi menentukan banyak fungsi yang akan dilakukan
oleh CPU dan karena itu memiliki efek yang sangat menentukan implementasi CPU.
Set instruksi merupakan alat bagi pemrogram untuk mengontrol CPU. Dengan
demikian, kebutuhan-kebutuhan pemrogram harus menjadi bahan pertimbangan dalam
merancang set instruksi. Masalah rancangan fundamental yang paling
signifikan meliputi:
1. Repertoi
Operasi:
Berapa banyak dan opersai-operasi apa yang harus disediakan, dan sekompleks
apakah operasi itu seharusnya.
2. Jenis
data :
berbagai jenis data pada saat operasi dijalankan
3. Bentuk
instruksi :
Panjang instruksi (dalam bit), jumlah alamat, ukuran bidang, dan sebagainya.
4. Register
:
Jumlah register CPU yang dapat diacu oleh instruksi, dan fungsinya.
5. Pengalamatan: Mode
untuk menspesifikasikan alamat suatu operand.
Karakteristik instruksi mesin,
meliputi:
1.ELEMEN-ELEMEN DARI INSTRUKSI MESIN (SET
INSTRUKSI)
·
Operation Code (opcode) :
menentukan operasi yang akan dilaksanakan
·
Source Operand Reference :
merupakan input bagi operasi yang akan dilaksanakan
·
Result Operand Reference :
merupakan hasil dari operasi yang dilaksanakan
·
Next instruction Reference:
memberitahu CPU untuk mengambil (fetch) instruksi berikutnya setelah instruksi
yang dijalankan selesai.
·
Source dan result operands dapat berupa
salah Satu diantara tiga jenis berikut ini:
1. Main
or Virtual Memory
2. CPU
Register
3. I/O
Device
2. DESAIN SET INSTRUKSI
Desain set instruksi merupakan masalah
yang sangat komplek yang melibatkan banyak aspek, diantaranya adalah:
1. Kelengkapan set instruksi
2. Ortogonalitas (sifat independensi
instruksi)
3. Kompatibilitas:
·
Source code compatibility
·
Object code Compatibility
Selain
ketiga aspek tersebut juga melibatkan hal-hal sebagai berikut:
-
Operation Repertoire: Berapa banyak dan operasi apa saja yang disediakan, dan
berapa sulit operasinya
- Data
Types: tipe/jenis data yang dapat olah Instruction Format:
panjangnya, banyaknya alamat, dsb.
-
Register: Banyaknya register yang dapat digunakan.
-
Addressing: Mode pengalamatan untuk operand.
3. FORMAT INSTRUKSI
Suatu instruksi terdiri
dari beberapa field yang sesuai dengan elemen dalam instruksi tersebut. Layout
dari suatu instruksi sering disebut sebagai Format Instruksi (Instruction
Format).
4. JENIS-JENIS OPERAND
Addresses (akan dibahas pada addressing modes)
Numbers:
- Integer or fixed point
- Floating point
- Decimal (BCD)
Characters:
- ASCII
- EBCDIC
Logical Data: Bila data berbentuk
binary: 0 dan 1
5. JENIS INSTRUKSI
·
Data processing:
Arithmetic dan Logic Instructions
·
Data storage:
Memory instructions
·
Data Movement: I/O
instructions
·
Control: Test
and branch instructions
6. TRANSFER DATA
·
Menetapkan lokasi operand sumber dan
operand tujuan.
·
Lokasi-lokasi tersebut dapat berupa
memori, register atau bagian paling atas daripada stack.
·
Menetapkan panjang data yang dipindahkan.
·
Menetapkan mode pengalamatan.
·
Tindakan CPU untuk melakukan transfer
data adalah :
1. Memindahkan
data dari satu lokasi ke lokasi lain.
2. Apabila
memori dilibatkan :
Ø Menetapkan
alamat memori.
Ø Menjalankan
transformasi alamat memori virtual ke alamat memori aktual.
Ø Mengawali
pembacaan / penulisan memori
Operasi set instruksi untuk transfer
data :
1. MOVE :
memindahkan word atau blok dari sumber ke tujuan
2. STORE
:
memindahkan word dari prosesor ke memori.
3. LOAD :
memindahkan word dari memori ke prosesor.
4. EXCHANGE
:
menukar isi sumber ke tujuan.
5. CLEAR
/ RESET
: memindahkan word 0 ke tujuan.
6. SET :
memindahkan word 1 ke tujuan.
7. PUSH :
memindahkan word dari sumber ke bagian paling atas stack.
8. POP :
memindahkan word dari bagian paling atas sumber
7. ARITHMETIC
Tindakan CPU untuk melakukan operasi arithmetic :
1. Transfer data sebelum atau sesudah.
2. Melakukan fungsi dalam ALU.
3. Menset kode-kode kondisi dan flag.
Operasi set instruksi untuk arithmetic
:
1. ADD
5. ABSOLUTE
2. SUBTRACT
6. NEGATIVE
3. MULTIPLY
7. DECREMENT
4. DIVIDE
8. INCREMENT
Nomor 5 sampai 8 merupakan instruksi
operand tunggal.
8. LOGICAL
Tindakan CPU sama dengan arithmetic
Operasi set instruksi untuk operasi
logical :
1. AND,
OR, NOT, EXOR
2. COMPARE
: melakukan perbandingan logika.
3.
TEST : menguji kondisi tertentu.
4. SHIFT
: operand menggeser ke kiri atau kanan
menyebabkan konstanta pada ujung bit.
5.
ROTATE : operand menggeser ke kiri atau ke kanan dengan ujung
yang terjalin.
9. CONVERSI
Tindakan CPU sama dengan arithmetic dan logical.
Instruksi yang mengubah format
instruksi yang beroperasi terhadap format data.
Misalnya pengubahan bilangan desimal
menjadi bilangan biner.
Operasi
set instruksi untuk conversi:
1. TRANSLATE: menterjemahkan nilai-nilai
dalam suatu bagian memori berdasrkan tabel korespodensi.
2. CONVERT: mengkonversi isi suatu word
dari suatu bentuk ke bentuk lainnya.
10. INPUT / OUPUT
Tindakan CPU untuk melakukan INPUT /OUTPUT :
1. Apabila memory mapped I/O maka
menentukan alamat memory mapped.
2. Mengawali perintah ke modul I/O
Operasi set instruksi Input / Ouput :
1. INPUT : memindahkan data dari
pernagkat I/O tertentu ke tujuan
2. OUTPUT : memindahkan data dari
sumber tertentu ke perangkat I/O
3. START I/O : memindahkan instruksi ke
prosesor I/O untuk mengawali operasi I/O
4. TEST I/O : memindahkan informasi
dari sistem I/O ke tujuan
11.TRANSFER CONTROL
Tindakan CPU untuk transfer control :
Mengupdate program counter untuk
subrutin , call / return.
Operasi set instruksi untuk transfer
control :
·
JUMP
(cabang) : pemindahan tidak bersyarat dan memuat PC dengan alamat tertentu.
·
JUMP
BERSYARAT :
menguji persyaratan tertentu danmemuat PC dengan alamat tertentu atau
tidak melakukan apa tergantung dari persyaratan.
·
JUMP
SUBRUTIN :
melompat ke alamat tertentu.
·
RETURN :
mengganti isi PC dan register lainnya yang berasal dari lokasi tertentu.
·
EXECUTE :
mengambil operand dari lokasi tertentu dan mengeksekusi sebagai instruksi
·
SKIP :
menambah PC sehingga melompati instruksi berikutnya.
·
SKIP
BERSYARAT :
melompat atau tidak melakukan apa-apa berdasarkan pada persyaratan
·
HALT :
menghentikan eksekusi program.
·
WAIT
(HOLD) :
melanjutkan eksekusi pada saat persyaratan dipenuhi.
·
NO
OPERATION :
tidak ada operasi yang dilakukan.
12. CONTROL SYSTEM
Hanya dapat dieksekusi ketika prosesor berada dalam keadaan khusus tertentu atau sedang mengeksekusi suatu program yang berada dalam area khusus, biasanya digunakan dalam sistem operasi.
Contoh: membaca atau mengubah register
kontrol.
13. JUMLAH
ALAMAT (NUMBER OF ADDRESSES)
Salah satu cara tradisional untuk menggambarkan arsitektur prosessor adalah dengan melihat jumlah alamat yang terkandung dalam setiap instruksinya. Jumlah alamat maksimum yang mungkin diperlukan dalam sebuah instruksi :
1. Empat Alamat ( dua operand,
satu hasil, satu untuk alamat instruksi berikutnya)
2. Tiga Alamat (dua operand, satu hasil)
3. Dua Alamat (satu operand merangkap
hasil, satunya lagi operand)
4. Satu Alamat (menggunakan accumulator
untuk menyimpancoperand dan hasilnya)
14. MACAM-MACAN
INTRUKSI MENURUT JUMLAH OPERASI YANG DISPESIFIKASIKAN
1. Memori To Register Instruction
2. Memori To Memori Instruction
3. Register To Register
Instruction
15. ADDRESSING MODES
Jenis-jenis addressing modes (Teknik Pengalama-tan) yang paling umum:
- Immediate
- Direct
- Indirect
- Register
- Register
Indirect
- Displacement
- Stack
Pengenalan Mode Pengalamatan
Mode pengalamatan adalah
bagaimana cara menunjuk dan mengalamati suatu lokasi memori pada
sebuah alamat di mana operand akan diambil. Mode pengalamatan diterapkan pada
set instruksi, dimana pada umumnya instruksi terdiri dari opcode (kode operasi)
dan alamat. Setiap mode pengalamatan memberikan fleksibilitas khusus yang
sangat penting. Mode pengalamatan ini meliputi direct addressing, indirect
addressing, dan immediate addressing.
1.
Direct Addresing
Dalam mode pengalamatan
direct addressing, harga yang akan dipakai diambil langsung dalam alamat memori
lain. Contohnya: MOV A,30h. Dalam instruksi ini akan dibaca data dari RAM
internal dengan alamat 30h dan kemudian disimpan dalam akumulator. Mode
pengalamatan ini cukup cepat, meskipun harga yang didapat tidak langsung
seperti immediate, namun cukup cepat karena disimpan dalam RAM internal.
Demikian pula akan lebih mudah menggunakan mode ini daripada mode immediate
karena harga yang didapat bisa dari lokasi memori yang mungkin variabel.
Kelebihan dan kekurangan dari Direct
Addresing antara lain :
-Kelebihan
Field alamat berisi efektif
address sebuah operand
-Kelemahan
Keterbatasan field alamat karena
panjang field alamat biasanya lebih kecil dibandingkan panjang word
2.
Indirect Addresing
Mode
pengalamatan indirect addressing sangat berguna karena dapat memberikan
fleksibilitas tinggi dalam mengalamati suatu harga. Mode ini pula satu-satunya
cara untuk mengakses 128 byte lebih dari RAM internal pada keluarga 8052.
Contoh: MOV A,@R0. Dalam instruksi tersebut, 89C51 akan mengambil harga yang
berada pada alamat memori yang ditunjukkan oleh isi dari R0 dan kemudian
mengisikannya ke akumulator. Mode pengalamatan indirect addressing selalu
merujuk pada RAM internal dan tidak pernah merujuk pada SFR. Karena itu,
menggunakan mode ini untuk mengalamati alamat lebih dari 7Fh hanya digunakan
untuk keluarga 8052 yang memiliki 256 byte spasi RAM internal.
Kelebihan dan kekurangan dari Indirect
Addresing antara lain :
- Kelebihan
Ruang bagi alamat menjadi
besar sehingga semakin banyak alamat yang dapat referensi
- Kekurangan
Diperlukan referensi memori ganda dalam satu
fetch sehingga memperlambat preoses operasi
3.
Immediate Addresing
Mode pengalamatan immediate
addressing sangat umum dipakai karena harga yang akan disimpan dalam memori
langsung mengikuti kode operasi dalam memori. Dengan kata lain, tidak
diperlukan pengambilan harga dari alamat lain untuk disimpan. Contohnya: MOV
A,#20h. Dalam instruksi tersebut, akumulator akan diisi dengan harga yang
langsung mengikutinya, dalam hal ini 20h. Mode ini sangatlah cepat karena harga
yang dipakai langsung tersedia.
Kelebihan dan kekurangan dari
Immedieate Addresing antara lain :
-
Keuntungan
Tidak
adanya referensi memori selain dari instruksi yang diperlukan untuk memperoleh
operand
Menghemat siklus instruksi sehingga proses keseluruhan akan cepat
-
Kekurangan
Ukuran bilangan dibatasi oleh ukuran field alamat
A. Pengenalan pada Register
Addressing
Register
adalah merupakan sebagian memori dari mikro prosessor yang dapat diakses dengan
kecepatan tinggi. Metode pengalamatan register ini mirip dengan mode
pengalamatan langsung. Perbedaannya terletak pada field alamat yang mengacu pada
register, bukan pada memori utama. Field yang mereferensi register memiliki
panjang 3 atau 4 bit, sehingga dapat mereferensi 8 atau
16
register general purpose.
Kelebihan
dan kekurangan Register Addressing :
-
Keuntungan
1.
Diperlukan field alamat berukuran kecil dalam instruksi dan tidak diperlukan
referensi memori
2.Akses
ke regster lebih cepat daripada akses ke memori, sehingga proses eksekusi akan
lebih cepat
-Kerugian
1.Ruang alamat menjadi terbatas
B.Register Indirect Addressing
Metode
pengalamatan register tidak langsung mirip dengan mode pengalamatan tidak
langsung Perbedaannya adalah field alamat mengacu pada alamat register.
Letak operand berada pada memori yang dituju oleh isi register Kelebihanan dan
kekurangan pengalamatan register tidak langsung adalah sama dengan pengalamatan
tidak langsung
·
Keterbatasan field alamat diatasi
dengan pengaksesan memori yang tidak langsung sehingga alamat yang dapat
direferensi makin banyak
·
Dalam satu siklus pengambilan dan penyimpanan,
mode pengalamatan register tidak langsung hanya menggunakan satu referensi
memori utama sehingga lebih cepat daripada mode pengalamatan tidak langsung
C. Pengenalan Displacement
Addressing dan Stack Addresing
Displacement
Addressing adalah menggabungkan kemampuan pengalamatan langsung dan
pengalamatan register tidak langsung. Mode ini mensyaratkan instruksi memiliki
dua buah field alamat, sedikitnya sebuah field yang eksplisit
Field
eksplisit bernilai A dan field implisit mengarah pada register.
Ada
tiga model displacement: Relative addressing, Base register addressing dan
Indexing
1. Relative addressing, Register yang direferensi secara
implisit adalah program counter (PC)
2. Base register addresing,
register yang direferensi berisi sebuah alamat memori, dan field alamat berisi perpindahan
dari alamat itu
3. Indexing adalah field alamat
mereferensi alamat memori utama, dan register yang direferensikan berisi pemindahan
positif dari alamat tersebut
Stack
adalah array lokasi yang linier = pushdown list = last-in-first-out. Stack
merupakan blok lokasi yang terbalik. Butir ditambakan ke puncak stack sehingga
setiap saat blok akan terisi secara parsial. Yang berkaitan dengan stack adalah
pointer yang nilainya merupakan alamat bagian paling atas stack. Dua elemen
teratas stack dapat berada di dalam register CPU, yang dalam hal ini stack
pointer mereferensi ke elemen ketiga stack. Stack pointer tetap berada dalam
register.
Kesimpulan : Jadi, karakteristik intruksi mesin adalah
ciri-ciri khusus atau sifat khas yang dimilik oleh intruksi-intruksi atau kode
operasi dalam pemrograman komputer. Operasi CPU ditentukan oleh
intruksi-intruksi ini dikenal sebagai intruksi mesin atau intruksi komputer.
Set fungsi dari intruksi-intruksi yang berbeda yang dapat di eksekusi oleh CPU
dikenal sebagai set intruksi CPU.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar